BAHAYA ONLINE MENGGUNAKAN VPN MENGINTAI DIRI ANDA

Hai... hai... Sahabat Blogger yang tercinta (cieeehhhh "tercinta" ni eee), lama tidak menulis di blog pribadi saya nih. Serasa kangen untuk menulis sesuatu yang kira-kira memberikan info bermanfaat untuk sahabat semuanya.


Nah, kali ini saya ingin berbagi atau menulis tentang fenomena yang terjadi beberapa hari belakangan ini, terkait down-nya sosial media terkait pembatasan penggunakan yang diberlakukan oleh pemerintah, banyak pengguna media sosial yang merasa keberatan dengan putusan Pemerintah tersebut. Karena mereka merasa tidak sepenuhnya sosial media dan pesan instan digunakan untuk menyebar hoax. Justru pembatasan ini menggangu aktifitas mereka. Apalagi mereka menggunakan media sosial sebagai sarana buka lapak (jualan online), mencari berita dan banyak aktifitas lainnya yang sering mereka lakukan via sosmed. Memang pembatasan penggunaan media sosial disatu sisi bisa berfungsi menangkal hoax dan sisi yang lain bisa saja menutupi kebenaran, apa yang sebenarnya terjadi di sana karena sosmed bisa memberikan informasi yang tidak bisa diberikan TV.

Down-nya media sosial bukan berarti akhir dari penggunanya berbagi info dan mencari info. Bahkan dengan segala daya upaya mereka lakukan untuk akses internet media sosialnya menjadi lancar. Termasuk saya, karena tidak online serasa dunia ini gelap bro n sist'. heheheee.... Ternyata saya temukan yang namanya VPN (virtual private network), karena Hp saya tidak ada VPN maka saya cari di play store, instal dan jadi dech, sosial media saya lancar. Bahkan adapun yang berbagi cara kepada saya.

VPN selain melancarkan akses media sosial, juga berperan sebagai CCTV yang mengintip dan merekam setiap aktifitas kita di smartphone. Hal ini dapat mengancam kita.

Saya mengutip apa yang disampaikan oleh Menkominfo, Pak Rudiantara  bahwa "Pemerintah memperhitungkan salah satu penggunaan media akses internet lancar melalui VPN, selalu dikatakan bisa bypass lewat VPN, namun hindari VPN karena (kalau kita menggunakan) VPN gratis bisa terdampak terbukanya data-data pribadi. Kalau gratis, hindari. Pokoknya hindari menggunakan aplikasi WhatsApp melalui VPN,"" (wawancara Kompas TV, Kamis 23/5/2019)

Nah, bicara tentang VPN ini sahabat, ternyata ada dampak negatifnya juga. Yuukkk... simak yang saya ulas berikut di bawah ini diambil dari beberapa sumber:

1.  Pencurian Data
Penggunaan layanan VPN untuk menembus pembatasan akses pemerintah berpotensi terjadi pencurian data pengguna. Risiko tersebut akan bertambah besar bila menggunakan VPN yang tidak dipercaya. Data yang dicuri bisa meliputi nama pengguna, alamat, username, password, dan data penting lainnya. Penjualan data tersebut salah satunya akan digunakan untuk menaruh iklan di ponsel atau komputer pengguna.


2.  Penyebaran Malware
Dalam dunia internet, ada istilah Malvertising. Malvertising adalah proses penyaluran Malware ke perangkat komputer maupun smartphone yang menggunakan VPN gratis. Saat kita berselancar di web menggunakan VPN, secara tidak sadar virus atau malware dapat dengan mudah masuk ke perangkat melalui iklan yang terpasang dalam sebuah web.


3.  Risiko serangan 'Man in the Middle'
Beberapa layanan VPN dapat berpotensi melancarkan serangan Man in the Middle (Hacker atau Pencuri Cyber). Man in the Middle adalah serangan terhadap sebuah sistem perangkat yang salah berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Sementara sang penyerang berada di tengah jalur komunikasi tersebut untuk membaca, membajak, dan mencuri data bahkan hingga menyisipkan malware.


4.  Pengguna digunakan sebagai Network End-Poin
Pihak ketiga dapat menggunakan IP Address kita sebagai Network End-Poin. Network Endpoint berguna untuk meningkatkan bandwith layanan VPN untuk meningkatkan kecepatan internet pemakai internet lainnya. Bahkan, beberapa sumber menyebut ada kemungkinan Network Endpoint dijual.


5.  Kebocoran alamat IP
VPN merupakan sebuah terowongan 'rahasia' yang digunakan untuk sampai ke tujuan, yaitu internet. Namun, sejumlah layanan VPN memiliki jalur rahasia yang mempunyai banyak lubang. Hal tersebut memperbesar kemungkinan untuk pencurian data hingga kebocoran alamat IP. Kebocoran alamat IP bisa saja digunakan oleh orang tak bertanggung jawab untuk meretas dan mencuri data si pengguna VPN.


Jadi, menggunakan VPN boleh saja asal perlu menjaga keamanan data Anda untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Itu saja dari saya, semoga bermanfaat bagi semuanya. Terima kasih. #QAH #SMH




Kritik dan saran dapat disampaikan pada kolom komentar di bawah tulisan ini atau dapat menghubungi:
Facebook      : Mecky Hoinbala
Instagram      : mecky_hoin13
Twitter            :  @MHoinbala

Hp/WA           : 085239222743


Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Alasan Mengapa Anak Suka Berbohong

DI NEKAMESE, AKIBAT MEMAKAI HP SAMBIL DICAS MENELAN KORBAN JIWA

Pemilihan Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Nekamese, 3 Paket Calon Berdebat