Tentang Cinta (Untuk Kamu -WellyBota- Yang Selalu Kucintai)
Jangan tanyakan, kapan cinta terlahir ke dunia? [Mungkin dari dua ratus
tahun sebelum Adam diciptakan Tuhan di sorga]. Tetapi tanyakan, kapan cinta
hadir di hati manusia? Jawabnya, saat sepenggal jiwa merentas di permukaan
sorga, kesunyian juga menyenti hatinya. Di dalam kesendirian, Adam seakan
linglung. Tak tahu ke mana ia merajut rindu dan membagi kasih. Kepada siapa ia
menciptakan kesempurnaan rasa.
Meski keindahan sorga tiada terbandingkan, namun hati Adam tetap di hujam
sepi. Tak ada senyum bahagia tersimpul di bibirnya. Hatinya pun gelisah, seakan
mendamba pelita yang dapat menyinari kesuraman hari-harinya.
Tuhan Maha Mengetahui. Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Karenanya,
Tuhan pun menciptakan panorama terindah yang kelak menjadi sederet harapan bagi
setiap pendamba kesempurnaan hidup. Panorama terindah itu adalah Hawa, yang
tercipta dari pecahan tulang rusuk Adam.
[Coba bayangkan, kehadiran Hawa lebih berarti daripada kemewahan sorga.
Dengan demikian, Hawa adalah panorama yang paling indah bagi Adam dibanding
panorama-panorama indah lainnya. Bahkan indahnya sorga sekalipun, bagi Adam tak
dapat menandingi keindahan yang ada di dalam diri Hawa].
Saat Adam tersadar dari mimpi-mimpinya,
iapun tersentak oleh kehadiran sesosok jiwa yang mirip dengannya. Namun
demikian, Adam segera mengetahui, bahwa sosok itu adalah bagian dari dirinya,
yang diciptakan Tuhan hanya untuknya, dan yang akan menjadi pelengkap hidupnya.
Dengan serta-merta dan penuh keharuan, disambutlah Hawa dengan senyum kerinduan.
Kemudian Adam pun memeluk erat Hawa dengan desah nafas kerinduan yang mulai
terobati. Akhirnya, sorga tak lagi sunyi, sepi mencekam, namun sorga benar-benar
telah menjadi sorga yang membentangkan ribuan makna dan menawarkan sejuta
impian.
Kini Adam tak lagi dalam kegelapan, karena sinar terang telah mengiringi
setiap langkahnya. Rasa ingin memiliki, rasa tak ingin berpisah, dan rasa ingin
menjalin asmara menggelinding ria di dalam hati Adam. Rasa inilah yang di
kemudian hari sering disebut dengan istilah CINTA, sebuah rasa yang akan tersibak tatkala dua insan yang berlainan saling
memberi arti satu sama lain.
Akan tetapi, keindahan cinta Adam pada akhirnya terkotori noda nafsu Hawa
dan bisikan sesat setan, yakni tatkala Adam terbujuk rayuan sang kekasih untuk
memakan buah larangan sehingga keduanya dari sangat terpaksa diusir Tuhan dari
sorga. Demi cinta, keduanya harus menerima kepahitan dan penderitaan, karena
keduanya diturunkan ke dunia di tempat yang berlainan. Sekali lagi, demi cinta,
keduanya tetap gigih berjuang mencari cintanya masing-masing. Yang satu dari
ujung Barat dan yang lainnya dari ujung Timur. Rasa tak ingin berpisah, rasa
ingin selalu bersua dan rasa ingin menjalin asmara itulah yang membuat keduanya
tidak putus asa. Sampai akhirnya, keduanya pun dipertemukan kembali. Yah,
inilah cinta, seberkas rahasia kehidupan yang mengikat dua insan berlainan
jenis untuk saling memberi dan menerima, saling merindui, saling mengasihi dan
saling melengkapi.
Akhirnya, cinta pun terbangun di atas kanvas dunia, dihiasi manik-manik
kerinduan, ditopang harapan-harapan dan dipolesi warna-warna kehidupan.
Meskipun ia sering divisualisasikan lewat bahasa tubuh, namun tetap saja
menjadi misteri. Kendati ia sering diagung-agungkan, tetap saja dipertanyakan
keadilannya. Walaupun ia menjanjikan kebahagiaan, toh banyak pemujanya yang
kelabakan. Walau demikian, dalam setiap citraannya, cinta tak pernah tampak
suram, melainkan indah berkilauan. Pancaran sinarnya yang begitu indah mampu
membutakan mata dan menyesatkan hati. Keringat dosanya pun terasa memabukkan,
dan─bagi sebagian pemuja setianya─lebih baik mereguk racunnya daripada tidak
pernah merasakannya sama sekali.
Demikianlah cinta, kadang terasa bagai madu yang begitu manis, namun kadang
seperti racun yang begitu pahit, bahkan mematikan. Sebab, ia adalah rahasia
yang hanya dapat dibaca dengan bahasa hati, dapat dimengerti dengan pengetahuan
intuisi dan hanya dapat disibak dengan kesadaran diri.
Lalu, hadirlah ungkapan-ungkapan cinta yang begitu indah dari manusia-manusia
yang coba menyibak rahasia cinta. Ungkapan-ungkapan itu pun beraneka ragam,
bagai wewarna kupu-kupu beterbangan ke sana ke mari. [Cinta laksana kupu-kupu,
ia pergi kemana ia suka dan ia bersuka kemana ia pergi].
Cinta memang bisa membuat
orang lemah, betapapun kuat ‘n kerasnya hati, kalau
emosi cinta sudah melanda,
logika dan akal sehat tergadai entah ke
mana…
cinta
tidak akan mengubur salah satu pihak, justru cinta menjadi pendorong untuk
mengeluarkan semua sisi terbaik dan meredam sisi buruk, cinta berarti saling mendukung…
Kadang
begitu sulit untuk menetukan pilihan, manakah cinta yang sesungguhnya dan mana
cinta yang hanya hadir sesaat? Tapi apapun pilihan kita
dalam kehidupan cinta itu, jadikan itu pilihan atau keputusan
yang dapat dipertanggung jawabkan. Jangan pernah gegabah hanya karena kita tak ingin
tersaingi ataupun karena kecewa dengan apa yang kita harapkan lalu tak pernah
terpenuhi. Karena akhirnya tak akan pernah baik dan kita akan menyesalinya.
Cinta
adalah cinta yang hadir karena adanya keinginan untuk saling memiliki dan
ataupun rasa sayang terhadap pasangan atau seseorang yang pantas mendapatkan
cinta itu.
Cinta adalah
ketika dia tidak memperdulikan mu tetapi dia masih setia menunggu mu.
Hal
yang paling menyedihkan adalah ketika ketika mencintai seseorang tetapi kita
harus merelakan kepergiannya, kebahagiaannya dan masa depannya.
Dalam
cinta, masalah akan muncul jika kau tiada bersedia mempertaruhkan segalanya.
Kau bahkan harus mempertaruhkan lebih banyak lagi demi cinta.
So sweet
BalasHapus